Equator Symposium is international in scale, involving specialists and practitioners from various nations which can be included in breadth and scope of the equatorial line. Within the framework of an expert and knowledgeable discourse, the Equator Symposium will be cross-disciplinary, although its focus of attention is contemporary art. In this way the practice and discourse […]
It is generally agreed by scholars, critics and art practitioners alike that Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI, Indonesia New Art Movement) is an influential art collective which has played a very significant role in the development of contemporary art in Indonesia. However, there is very little reliable material or comprehensive information about GSRBI. To […]
Sumber foto: Twitter @parallab Harian KOMPAS, edisi Minggu, 11 Januari 2009. Halaman: 29 YANG KEREN DAN TERKENDALI Siapa pun yang rajin nonton pameran seni rupa kontemporer tak akan heran ketika melihat karya seni yang terbuat dari benda sehari-hari seperti kursi, batu bata, lampu kelap-kelip plus efek ini itu, foto-foto, tulisan dan gambar oret-oretan di dinding, […]
Disusun oleh: Adjat Sakri, Mocthar Apin, Sanento Yuliman, G. Sidharta, dan A. Subarna Penerbit ITB, Bandung, 1985 A abstract, sari ; abstrak accessory, lengkapan advertisement, iklan ; reklame ; pariwara advertising, periklanan alloy (v.), melakurkan alloy (n.), lakuran analogous color, warna karib analogy, kias ; analogi antique, kuna ; antik antiquity, 1. kekunaan ; keantikan. […]
Harian KOMPAS, edisi Minggu, 11 September 2011. HALAMAN: 20 SALAH KAPRAH ISTILAH ”SENIMAN” Joseph Beuys keliru. Bagi saya, tidak semua orang adalah seniman. Ada hasil pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang biasa yang mungkin mampu mencapai ”kualitas-kualitas seni”. Akan tetapi, tidak berarti bahwa semua orang (otomatis adalah/bisa menjadi) seniman. Seperti halnya tidak semua orang adalah dokter […]
Majalah Visual Arts, Vol 12, April 2006 SENI, EROTISME DAN UNDANG-UNDANG Ketelanjangan dalam karya seni rupa menjadi isu ramai dengan munculny Rencana Undang-Undang Anti Pornografi Pornoaksi (RUU APP). Perupa cemas ruang geraknya akan terganggu. Padahal pada RUU APP ini ada pasal yang menyebutkan kesenian dikecualikan. Bukan Cuma perupa, semua seniman seharusnya cemas dan merasa terancam. […]
Harian Kompas, Minggu, 22 Desember 2002, hlm: 18 Enam “Kesakitan” Seni Rupa Indonesia 2002 Oleh Mikke Susanto, pengamat seni rupa, tinggal di Yogyakarta MENGGAMBARKAN sebuah catatan peristiwa tahunan atau aktivitas yang terjadi selama setahun terakhir kini menjadi satu pemetaan yang telah dianggap penting. Kajian seperti ini, mau tak mau, akan memberi gambaran yang lebih terjangkau […]
Harian KOMPAS, edisi Sabtu, 15 Desember 2001. Halaman: 23 SENI RUPA YOGYAKARTA: GEMURUH PASAR YANG TIDAK MENCERDASKAN KERAMAIAN wacana seni rupa kontemporer di Yogyakarta menurun drastis. Ironisnya, belakangan ini jadwal pameran seni rupa di kota ini penuh sesak. Galeri-galeri baru bermunculan seperti Galeri Oktober atau Jogja Fine Art Community (JFAC), yang pameran pembukanya semakin menegaskan […]
Majalah TEMPO, edisi Senin, 08 Mei 2000, Kolom Seni Rupa ANTITESIS SENI RUPA KONTEMPORER SIKAP subversif terhadap konvensi seni rupa biasanya muncul ketika sebuah kecenderungan (gaya) tak lagi mampu menampung gejolak ekspresi perupa. Dalam seni rupa kontemporer, yang dikenal dengan jargonnya yaitu ‘‘art without boundaries“, kecenderungan melahirkan perupa yang bersikap subversif lebih besar lagi. Namun, […]
Polemik ini semuanya dimuat dalam harian Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), 1975, dan dikumpulkan oleh Sudarmadji dan dimuat dalam buku Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1979) suntingan Jim Supangkat. Seni Rupa Baru menurut Kusnadi Wawancara oleh Supono PR Di ruang Pameran Taman Ismail Marzuki Jakarta permulaan Agustus, diselenggarakan “Pameran Seni Rupa Baru Indonesia ‘75”. Menampilkan karya […]