Harian Kompas, Minggu, 22 Desember 2002, hlm: 18 Enam “Kesakitan” Seni Rupa Indonesia 2002 Oleh Mikke Susanto, pengamat seni rupa, tinggal di Yogyakarta MENGGAMBARKAN sebuah catatan peristiwa tahunan atau aktivitas yang terjadi selama setahun terakhir kini menjadi satu pemetaan yang telah dianggap penting. Kajian seperti ini, mau tak mau, akan memberi gambaran yang lebih terjangkau […]
Harian KOMPAS, edisi Sabtu, 15 Desember 2001. Halaman: 23 SENI RUPA YOGYAKARTA: GEMURUH PASAR YANG TIDAK MENCERDASKAN KERAMAIAN wacana seni rupa kontemporer di Yogyakarta menurun drastis. Ironisnya, belakangan ini jadwal pameran seni rupa di kota ini penuh sesak. Galeri-galeri baru bermunculan seperti Galeri Oktober atau Jogja Fine Art Community (JFAC), yang pameran pembukanya semakin menegaskan […]
Majalah TEMPO, edisi Senin, 08 Mei 2000, Kolom Seni Rupa ANTITESIS SENI RUPA KONTEMPORER SIKAP subversif terhadap konvensi seni rupa biasanya muncul ketika sebuah kecenderungan (gaya) tak lagi mampu menampung gejolak ekspresi perupa. Dalam seni rupa kontemporer, yang dikenal dengan jargonnya yaitu ‘‘art without boundaries“, kecenderungan melahirkan perupa yang bersikap subversif lebih besar lagi. Namun, […]
Polemik ini semuanya dimuat dalam harian Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), 1975, dan dikumpulkan oleh Sudarmadji dan dimuat dalam buku Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1979) suntingan Jim Supangkat. Seni Rupa Baru menurut Kusnadi Wawancara oleh Supono PR Di ruang Pameran Taman Ismail Marzuki Jakarta permulaan Agustus, diselenggarakan “Pameran Seni Rupa Baru Indonesia ‘75”. Menampilkan karya […]