Ditulis antara tahun 1968 dan 2009, cerpen-cerpen dalam antologi ini menjadi contoh bagaimana solidaritas jangka panjang terwujud, menyoroti bagaimana fokus sastra Danarto yang konsisten terhadap Palestina selama empat dekade menggemakan komitmen yang lebih dalam dan lebih personal terhadap keadilan global.